"Tidak ada pembatasan negara dalam forum ini, kami berkonsentrasi untuk menjual barang, mereka akan berinvestasi di kita jika mereka memilikinya
teknologi yang bisa dikembangkan, jadi majelis ini saling melengkapi, "kata Budi. Delegasi perwakilan di Palestina,
Abdulrahman Sawayfeh (Manajer Cluster Batu Jerussalem Palestina) berjanji untuk antusias berinvestasi di bidang infrastruktur
dan pertanian. Menurut dia, kedua sektor tersebut cukup dibutuhkan di Palestina. "Saya ingin melihat keberuntungan dari Tasikmalaya, tapi
Namun, pikirkan dua, karena aksesibilitas dan ruangnya agak jauh dari bandara. Saya transit di Bandung, dan juga ke
Tasikmalaya dengan waktu tempuh 3 jam. Jika bisa dipersingkat, bisa jadi lebih mudah bagi investor untuk menanamkan modal di sini, "tegasnya.
Jerry Tan. Minat pengusaha asing untuk berinvestasi di Indonesia agak besar. Potensi wisata dan juga
Produk kerajinan yang melimpah berubah menjadi barang investasi yang menguntungkan bagi pebisnis asing. Di TIEC dipertahankan, 7-9 Oktober,
dihadiri oleh 45 delegasi dari luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Palestina, Afrika Selatan, Jerman, Italia dan Belgia.
"Izin sudah keluar, semoga tahun ini tidak ada penebangan perdana," kata Budi. *** Sama persis dengan delegasi bersuara
Singapura Tan's State. Berdasarkan Jerry, Indonesia memiliki banyak kemampuan untuk dikembangkan. Begitu pula terkait dengan ekspor impor
dari solusi kerajinan Tasikmalaya. Sayangnya, ada beberapa rintangan yang dipanggil untuk menciptakan proses investasi
tidak berjalan dengan mudah, kurang strategis lokasi Kota Tasikmalaya. Aksesibilitas ke Tasikmalaya masih dianggap kurang, jadi perjalanan
Waktu di bandara menuju Tasikmalaya menjadi agak panjang. Direktur Eksekutif Dato Aziz Bahaman, dari Fiirstan Tour
Malaysia. Katanya, barang kerajinan. Namun, tidak begitu dikenal di mata dunia. Begitu juga dengan potensi pariwisata saat ini
hanya sedikit yang dikunjungi oleh wisatawan. Walikota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, Tasikmalaya akan lebih berkonsentrasi menjual
produk ke dalam delegasi yang hadir di TIEC. Selain itu mereka telah menyediakan berbagai macam fasilitas investasi sesuai standar
keluar di Peraturan Daerah Investasi. Dari pelaksanaan TIEC yang pertama, Budi berjanji akan menawarkan delapan
Produk luar biasa Tasikmalaya untuk dipasarkan dari dunia. Produk ini seperti bordir, batik, kelom, mendong, umulis
geulis, serta beberapa produk unggulan lainnya. "Kalau kita sudah kerajinan tangan, kita dapatkan lebih banyak dari China, bahkan saat di Tasikmalaya itu
Juga memiliki barang-barang pertanian dan pertambangan yang baik, dan jika prosedurnya mudah, kita bisa berspekulasi di sini, "kata Abdulrahman.
Tersambung dengan kesulitan aksesibilitas yang menjadi batasan investasi, Budi mengatakan, dari waktu dekat, Wiriadinata
Bandara bisa melayani penebangan komersial. "Khusus untuk Tasikmalaya ini, kita akan melihat secara tepat apa potensinya, saya kira itu
Potensi budaya dapat dikembangkan di industri pariwisata, kita semua siap untuk berinvestasi, tapi kita harus melihat kesederhanaan macam apa, "
kata Dato Aziz Bahaman.Baca juga: plakat kayu