Kepala Dinas Pariwisata Kalimantan Timur Syafruddin menjelaskan berbagai potensi wisata yang harus terus dikembangkan
melalui berbagai promosi. Staf Ahli Bupati Kutim H Abdul Mutalib mengakui bahwa Workshop Pariwisata merupakan bentuk saling menguntungkan
apresiasi antara Pemkab DPRD di Kutim. Terutama dalam meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Untuk mendukung
sumber pendapatan di Kabupaten Kutim, selain sumber daya alam lainnya seperti minyak dan gas dan batu bara. (hms12) Syafruddin
juga menanggapi secara positif program workshop pariwisata Kutim yang direalisasikan oleh Kabupaten Kutai Tengah dan DPRD, yang awalnya gagasannya adalah
aspirasi anggota legislatif. Setelah ini, hasil workshop akan direkomendasikan sebagai bahan referensi untuk
Peraturan Daerah Pariwisata (Perda) Pariwisata. Sehingga bisa langsung diimplementasikan untuk kemajuan sektor pariwisata. Sehingga
dapat berdampak positif terhadap pendapatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Wakil Ketua DPRD Kutim Hj Encek UR Firgasih SH menegaskan
bahwa program workshop sektor pariwisata merupakan wujud sinergi antara DPRD Kutim dan Pemkab, yang juga didukung
oleh Dinas Pariwisata Kalimantan Timur. Di bengkel tersebut, potensi pemandian air panas di Kecamatan Karangan, Wahea
Hutan Lindung, karst kawasa dan potensi wisata lainnya dibahas dan rencananya akan dipromosikan secara bertahap. Inisiatif untuk
kemajuan dan pengembangan aset pariwisata melalui forum ini juga mendapat dukungan penuh dari Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur.
Meski konsentrasi mengembangkan potensi pariwisata, namun Ismu mengaku terus mengembangkan pertanian
sektor agribisnis dalam arti luas yang telah berhasil diimplementasikan sejauh ini. Lokakarya dimulai dengan paparan Kutim
Potensi wisata oleh Bupati Kutim H Ismunandar MT. Ekspose semacam itu juga dirakit dengan dialog. Melibatkan Kepala Timur
Dinas Pariwisata Kalimantan Syafruddin Peratakan. "Program ini harus didukung oleh Dinas Pariwisata setempat, sangat disayangkan jika
Turnya tidak dikelola dengan baik, "kata Syafruddin." Jadi siapa saja yang berkunjung ke Kutim baik wisatawan lokal maupun mancanegara sangat
terkesan dan teringat saat menginjakan kaki di tanah Kutim ini sehingga wisatawan bisa terus berkunjung, "kata Ismunandar
Ismunandar mengatakan, sektor pariwisata di Kutim masih bernuansa natural dan indah. Potensi ini tentunya lebih seksi karena itu
mendukung pengembangan kerajinan dan pelestarian budaya lokal. Termasuk kuliner khas Kutim yang sampai sekarang masih
diawetkan oleh masyarakat. Semua potensi ini memiliki nilai jual dan perlu dipromosikan ke pasar.Baca juga: plakat akrilik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar